Senin, 03 Maret 2014

Analisa Cairan LCS

Liquor Cerebro Spinalis

Liquor cerebrospinalis dibentuk oleh plexus chorioideus yang merupakan hasil filtrasi dari plasma darah.Cairan ini diperoleh dengan melakukan pungsi kedalam cavum subarachnoidale bagian lumbal.Selain itu dapat dilakukan juga pungsi suboccipital kedalam cisterna magna atau pungsi ventrikel,sesuai dengan indikasi klinik.


Pemeriksaan Makroskopi
1.Warna
Dalam keadaan normal,cairan otak berwarna seperti aquadest.berikut kemungkinan jika cairan otak berwarna:
a. Warna merah disebabkan oleh:
Ø  Perdarahan artifisial karena trauma pungsi,cirinya jika sampel dibiarkan atau dipusing,cairan atas akan menjadi jernih dan darah sering menyuun bekuan
Ø  Perdarahan subarchnoidale,cirinya jika dibiarkan lapisan atas berwarna kuning dan tidak terdapat bekuan
b.Coklat.Warna ini menunjukkan perdarahan tua dan disebabkan oleh           hemolisis erytrosit,cairan atas berwarna kuning setelah dipusing
c. Kuning.disebabkan oleh perdarahan tua atau mungkin juga disebabkan oleh icterus berat atau kadar protein yang tinggi
d. Keabu-abuan.Disebabkan oleh leukosit dalam jumlh besar seperti didapat pada radang purulent


2. Kekeruhan
Untuk menguji kekeruhan,bandingkan tabung yang berisi cairan otak dengan tabung serupa yang berisi aquadest.pada keadaan normal,cairan otak sejernih aquadest..Umumnya kekeruhan dapat disebabkan oleh darah,sel-sel peradangan(epithel dan leukosit) atau karena kuman
Laporkan hasilnya sebagai:jernih,agak keruh,keruh, atau sangat keruh



3. Sediment
Cairan otak normal bila dipusing,tidak menimbulkan sediment sedikitpun.Adanya sediment sejajar dengan kekeruhan cairan otak


4. Bekuan
Cairan otak normal tidak memperlihatkan adanya bekuan,karena tidak mengandung fibrinogen.Jika terjadi bekuan,laporkanlah bentuk bekuan itu:Apakah halus sekali,menyusun keping-keping,menyusun serat-serat,berupa selaput atau ada bekuan yang kasar dan besar


Pemeriksaan mikroskopi


1. Menghitung Jumlah sel
·         Kocoklah dulu cairan otak yang akan diperiksa
·         Hisap Turk sampi tanda 1 oada pipet leukosit
·         Hisap cairan otak sampai tanda 11
·         Kocok pipet,buang 3 tts kemudian isikan pada kamar hitung dan tutup denagn cover glass
·         Hitung semua sel dengan perbesaran 10x
·         Jumlah sel per ul cairan otak menjadi:
                   n/16 x 5 x 10/9 = 50n/144 = kira-kira n/3
n = semua sel yang dilihat dalam seluruh bidang terbagi                  
Cara tersebut untuk cairan otak yang jernih dengn jumlah sel sedikit.Untuk cairan otak keruh,lakukan pengenceran seperti pada pengenceran pada hitung jumlah leukosit
2. Menghitung Jenis Sel
Hitung jenis sel dalam cairan otak bertujuan untuk membedakan mononuklear sel(limfosit) dan polinuklear(segment),yaitu dengan cara:
·         Centrifuge cairan otak selama 10 menit dengan kecepatan 1500-2000 rpm
·         Cairan atas dibuang dan sediment dipakaiuntuk membuat sediaan apus dan biarkan kering diudara
·         Pulas dengan Giemsa
·         Periksa dibawah lensa objektif 100x dengan oil imersi
Pada keadaan normal,hanya dilihat sel limfosit saja



Pemeriksaan Kimia


A. PROTEIN
     1. Test Busa
Percobaan ini merupakan test kasar kadr protein yang sangat meningkat.Jika kadar protein meningkat,cairan otak akan membentuk banyak busa saat dikocok kuat-kuat,dan busa itu belum lenyap walau sudah didiamkan selama 5 menit.
     2. Test Pandy
·         Sediakan 1 ml reagent pandy dalam tabung serology
·         Tambahkan 1 tts cairan otak
·         Baca hasil test dengan melihat kepada kekeruhan yang terjadi
Interprestasi Hasil : (-) tidak terjadi kekeruhan atau kekeruhan kalus
                              (+) terjadi kekeruhan berat
     3. Test Nonne
·         Sediakan 1 ml reagent Nonne dalam tabung serology
·         Tambahkan 1 ml cairan otak,sehingga kedua macam cairan terpisah menyusun dua lapisan
·         Amati adanya cincin putih keruh
Interprestasi Hasil : (-) tidak terbentuk cincin putih
                              (+) terbentuk cincin putih
    4. Penetapan Protein Kuantitatif
Kadar protein dapat diukur secara kuantitatif dengan dasar fotokolorimetri atau turbidimetri.Cara fotokolorimetri mengukur absorbensi larutan setelah membuat warna dengan reaksi biuret atau mengukur warna hasil reaksi dengan tirosin atau triptofan.Sedangkan pada turbidimetri diukur kekeruhan yang timbul oleh reaksi antara protein dan asam sulfosalisilat atau reagent lain yang mengendapkannya





B. GLUKOSA
·         Sediakan 2 tabung serologi
·         Masing-masing dilabeli blanko dan test
·         Tambahkan 1000 ul reagent glucosa pada tabung blanko
·         Pada tabung test,tambahkan 10 ul sampel dan 1000 ul reagent glucosa
·         Inkubasi 10 menit
·         Dibaca pada fotometer
Harga Normal : 50-80 mg/dl




                                                             DAFTAR PUSTAKA

Gandasoebrata.R.1969.Penuntun Lab Klinik.Jakarta:Dian Rakyat

Penuntun Praktikum Kimia Klinik II,Laboratorium Klinik Bhakti Husada-wiyata Kediri

Tidak ada komentar: