Sejarah
Escherichia
Coli pertama kali diidentifikasikan oleh seorang dokter hewan dari
Jerman,Theodore Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi
hewan.Pada 1885,beliau menggambarkan organisme ini ebagai komunitas bactery
coli(Esccherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di
infeksi saluran pencernanaan
Nama “Bacterium
Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991.Ketika Castellani dan Chalames
menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. Coli
Klasifikasi
Bacteri E coli
Ø Domain : Bacteria
Ø Kingdom
: Eubacteria
Ø Filum :
Proteobacteria
Ø Kelas : Gamma
Proteobacteria
Ø Ordo :
Enterobacteriales
Ø Family :
Enterobacteriaceae
Ø Genus :
Escherichia
Ø Spesies : E. Coli
MORFOLOGI
Escherichia coli umumnya merupakan bakteri pathogen yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan manusia sebagai flora normal. Morfologi bakteri ini adalah kuman berbentuk batang pendek (coccobasil), gram negatif, ukuran 0,4 – 0,7 µm x 1-3 µm.Selnya bisa terdapat tunggal,berpasangan,dan dalam rantai pendek,biasanya tidak berkapsul.Bacteri ini aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif,mempunyai type metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya paling sedikit banyak dibawah keadaan anaerob pertumbuhan yang baik pada suhu optimal 370C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber karbon dan nitrogen.E. coli memfermentasikan lactosa dan memproduksi indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bacteri pada makanan dan air.
E. coli
berbentuk besar (2-3 mm),circular,konveks dan koloni tidak berpigmen pada
nutrient dan media darah.E. coli dapat bertahan hingga suhu 600 C
selama 15 menit atau pada 550C selama 60 menit
Biasanya sel
ini bergerak dengn flagella petrichous.E. coli memproduksi macam-macam fimbria
atau pili yang berbeda,banyak macamnya pada struktur dan spektifitas
antigen,antara lain filamentus,proteinaceus,seperti rambut appendages
disekeliling sel dalam variasi jumlah.Fimbria merupakan rangkaian hidofobik dan
mempunyai pengaruh panas atau organ spesifik yang bersifat adhesi.Hal itu
merupakan faktor virulensi yang penting
PATOGENITAS
Penyakit yang sering ditimbulkan oleh E. Coli adalah
diare.E. coli ini diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya dan
setiap grup menibulkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda,yaitu :
1. E. coli enteropatoge(EPEC)
Merupakan penyebab diare terpenting pada bayi, terutama di negara
berkembang. Mekanismenya adalah dengan cara melekatkan dirinya pada sel mukosa
usus kecil dan membentuk filamentous actin pedestal sehingga menyebabkan diare
cair (“Watery diarrheae”) yang bisa sembuh dengan sendirinya atau berlanjut
menjadi kronis.
Cara Penularan : Dari makanan bayi dan makanan tambahan yang
terkontaminasi.
Di
tempat perawatan bayi, penularan dapat terjadi melalui ala-alat dan tangan yang
terkontaminasi jika kebiasaan mencuci tangan yang benar diabaikan.
Infeksi EPEC jarang terjadi pada bayi yang menyusui
(mendapat ASI). Diare seperti ini dapat disembuhkan dengan pemberian
antibiotika.
2. E. coli Enterotoksigenik(ETEC)
Merupakan penyebab diare umum pada bayi di negara berkembang seperti
Indonesia. Berbeda dengan EPEC, E. coli jenis ini memproduksi beberapa jenis
eksotoksin yang tahan maupun tidak tahan panas di bawah kontrol genetis plasmid.
Pada umumnya, eksotoksin yang
dihasilkan bekerja dengan cara merangsang sel epitel usus untuk menyekresi
banyak cairan sehingga terjadi diare.
Penyebab Penyakit : ETEC yang membuat enterotoksin
tidak tahan panas (a heat labile enterotoxin = LT) atau toksin tahan panas ( a
heat stable toxin = ST) atau memproduksi kedua toksin tersebut (LT/ST).
Cara Penularan : Melalui makanan yang tercemar dan
jarang, air minum yang tercemar. Khususnya penularan melalui makanan tambahan
yang tercemar merupakan cara penularan yang 165 paling penting terjadinya
infeksi pada bayi. Penularan melalui kontak langsung tangan yang tercemar tinja
jarang terjadi
3. E. Coli
Enterohemoragik(EHEC)
Kategori E. coli penyebab diare ini dikenal pada tahun
1982 ketika terjadi suatu KLB colitis hemoragika di Amerika Serikat yang
disebabkan oleh serotipe yang tidak lazim, E. coli O157:H7 yang sebelumnya
tidak terbukti sebagai patogen enterik. EHEC menghasilkan verotoksin.
Verotoksin memiliki banyak sifat yang serupa dengan toksin. Diare dapat
bervariasi mulai dari yang ringan tanpa darah sampai dengan terlihat darah
dengan jelas dalam tinja tetapi tidak mengandung lekosit.
Yang paling ditakuti dari infeksi EHEC adalah sindroma
uremia hemolitik (HUS) dan purpura trombotik trombositopenik (TTP). Kira-kira
2-7% dari diare karena EHEC berkembang lanjut menjadi HUS. EHEC mengeluarkan
sitotoksin kuat yang disebut toksin Shiga 1 dan 2. Toksin Shiga 1 identik
dengan toksin Shiga yang dikeluarkan oleh Shigella dysentriae 1.
4. Enteroinvasive E.
Coli(EIEC)
Menimbulkan penyakit yang sangat mirip shigelosis.
Penyakit ini terjadi paling sering pada anak-anak di negara berkembang dan pada
pengunjung negara-negara tersebut. Seperti shigela, strain EIEC tidak
memfermentasikan laktosa atau memfermestasikan laktosa dengan lambat dan
nonmotil. EIEC menimbulkan penyakit dengan menginvasi sel epitel mukosa usus
5. Enteroagregative
E. Coli
Menyebabkan diare akut dan kronik (durasi > 14
hari) pada masyarakat di negara berkembang. Organisme ini juga menyebabkan
penyakit yang ditularkan melalui makanan di negara industri. Organisme ini
ditandai oleh pola perlekatannya yang khas pada sel manusia. EAEC menghasilkan
toksin mirip-ST dan hemolisin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar